Hidup sehat merupakan nikmat yang harus kita syukuri. Salah satu cara untuk mempertahankan hidup sehat yaitu menjaga asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Dengan memperhatikan asupan makanan ini, kita bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit dan mempertahankan imunitas tubuh agar selalu fit dalam beraktivitas. Menurut dr. Zaidul Akbar yang merupakan praktisi kesehatan dan juga mendalami Thibbun nabawi, inilah lima jenis makanan yang harus dikurangi untuk memulai hidup sehat.

  1. Gula pasir

Meskipun gula bisa menjadi sumber energi bagi tubuh, namun mengkonsumsi gula pasir berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Harvard, gula pasir dan pemanis tambahan lainnya hanya menyediakan kalori kosong, karena mereka tidak mengandung mikronutrien penting yang dibutuhkan tubuh. Gula yang tidak disertai dengan serat, vitamin, atau mineral berpotensi meningkatkan asupan kalori tanpa memberikan manfaat gizi. (Sumber: Harvard T.H. Chan School of Public Health. “The Nutrition Source – Sugary Drinks.” hsph.harvard.edu).

Image by jcomp on Freepik

Sebagai pengganti gula pasir, alternatif lain rasa manis dengan kandungan gizi yang tinggi bisa diganti dengan kurma, madu, gula aren organik atau stevia. 

  1. Beras dengan proses pemutihan, menggunakan pestisida dan zat kimia berbahaya

Nasi putih merupakan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh banyak budaya khususnya di Indonesia. Kandungan Indeks Glikemiks (IG) yang tinggi menyebabkan nasi putih cepat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga bisa mengakibatkan  lonjakan gula darah yang cepat. Proses pemutihan ini juga menyebabkan beras putih kehilangan banyak zat penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Akibatnya, nasi putih memiliki kandungan serat yang sangat rendah dibandingkan dengan nasi merah atau beras utuh. (Sumber: Academy of Nutrition and Dietetics. “Whole Grains and Health.” eatright.org)

Image by Racool_studio on Freepik

Sebagai sumber utama karbohidrat, nasi putih bisa diganti dengan nasi merah, nasi coklat, nasi hitam, quinoa, kentang atau ubi ubian. Jika tetap ingin mengkonsumsi nasi putih, pilih dari beras putih organik yang memiliki Indeks Glikemiks (IG) rendah, bebas pestisida dan zat kimia berbahaya.

  1. Susu dan turunannya yang menggunakan hormon tambahan dan antibiotik

Bagi beberapa orang yang mengalami gangguan lambung disarankan untuk mengurangi produk dairy berupa susu dan turunannya. Hal ini dikarenakan tubuh tidak cukup memproduksi laktase, yaitu enzim yang diperlukan untuk memecah laktosa di dalam usus. Akibatnya, konsumsi dairy dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, mual, dan sakit perut. Begitu juga dengan individu yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan pencernaan lainnya. 

Image by freepik

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi produk dairy, terutama susu, dapat mempengaruhi kesehatan kulit, dengan meningkatkan produksi minyak dan memperburuk kondisi seperti jerawat. Dalam beberapa negara, susu sapi dan produk dairy dapat mengandung hormon dan antibiotik seperti bovine growth hormone (rBGH) yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Untuk menghindari potensi paparan hormon dan antibiotik, beberapa orang memilih produk dairy organik yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, bebas sukrosa, maltodekstrin, perasa sintetis, dan sirup jagung, tidak mengandung alergen dan Non GMO.

Selain itu, ada juga banyak alternatif berbasis tumbuhan pengganti produk dairy, seperti susu almond, susu kedelai, susu oat, atau keju berbahan dasar kacang yang sering dipilih oleh orang yang sensitif terhadap produk dairy. Berikut link untuk pembelian produk. 

Sumber:
Milk consumption and acne: a systematic review of the evidence.” The Journal of the American Academy of Dermatology, 2016.
Health risks of milk containing recombinant bovine growth hormone: a review.” International Journal of Environmental Research and Public Health, 2015.
Antibiotics in dairy products: Safety and regulation.” Food Control, 2014

  1. Makanan dengan minyak goreng terutama yang sudah digunakan berulang-kali

Sebagian besar orang sudah mengetahui bahwa penggunaan minyak goreng dalam makanan dianggap sebagai pantangan bagi yang memulai hidup sehat, apalagi minyak yang sudah digunakan berkali kali. Minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali, atau yang disebut minyak jelantah, tidak baik untuk kesehatan. Minyak jelantah dapat memicu berbagai penyakit, seperti: Kanker, Obesitas, Infeksi bakteri, Penyakit degeneratif, Jantung, Stroke. (Sumber: “The Effect of Repeated Use of Cooking Oils on Health” .Journal of Food Science and Technology, 2017)

Photo by Pexels – Ron Lach

Jika masih ingin mengkonsumsi minyak goreng, ada banyak pilihan jenis minyak yang bisa kita gunakan diantaranya minyak kelapa tapi bukan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan minyak kelapa memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan mudah diserap oleh tubuh dari pada minyak kelapa sawit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam minyak kelapa, terutama asam laurat, dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu, seperti meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik. (Sumber : “Coconut oil and its effect on human health.” Food and Nutrition Sciences, 2016)

Beberapa jenis minyak lain seperti minyak zaitun, minyak alpukat, minyak canola dan minyak jagung bisa juga dijadikan alternatif namun jenis minyak tersebut masih kurang populer bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Dengan demikian minyak kelapa yang diproses organik lebih cocok tak hanya dalam rasa tetapi juga untuk mengolah makanan Indonesia dengan versi yang lebih sehat.

5. Tepung-tepungan yang mengandung gluten

Makanan yang terbuat dari tepung tepungan sangat menggiurkan bagi sebagian orang. Jenis makanan seperti kue, tart, cookies, roti tawar, ayam Kentucky, atau aneka cemilan crispy lainnya juga mengandung gluten. Gluten adalah kelompok protein yang ditemukan secara alami dalam beberapa jenis biji-bijian, terutama dalam gandum, barley (jelai), dan rye (gandum hitam) yang memiliki sifat elastis dan kenyal.

Photo by Pexels- Wil Carranza

Bagi orang dengan penyakit tertentu seperti gangguan pada pencernaan atau alergi gandum sangat menghindari makanan seperti ini karena akan menyebabkan begah, kembung, hingga sakit perut. (Sumber: “Celiac Disease and Gluten Sensitivity” American Journal of Gastroenterology, 2011)

Diet bebas gluten menjadi populer saat ini hingga produk bebas gluten pun banyak tersedia di pasar seperti tepung mocaf, tepung beras, tepung jagung, tepung kentang, atau tepung almond. Saat ini kita tidak perlu repot lagi karena tepung bumbu sehat bebas gluten untuk membuat olahan crispy pun sudah tersedia.

Untuk menjaga kesehatan tubuh dan tetap fit, mulai sekarang tidak ada salahnya mencoba untuk mengurangi jenis makanan diatas dan memilih alternatif produk penggantinya dengan yang lebih sehat. Kalo bukan kita sendiri, siapa lagi yang bisa menjaga kesehatan tubuh ini. Yuk, mulai hidup sehat!

Artikel ini disusun oleh Tim Redaksi Okatoverse-Food, berdasarkan riset dan referensi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *