Bagi sebagian orang, keadaan rumah atau kamar dengan barang barang yang penuh sesak sering membuat cepat lelah bahkan stress. Menurut Browning et al. (2019), kelebihan barang dan kekurangan ruang dapat mempengaruhi suasana hati dan tingkat kenyamanan penghuni kamar. Kamar yang penuh sesak dapat menciptakan perasaan tertekan dan cemas, karena ruang yang terbatas mempengaruhi kemampuan untuk relaksasi dan pemulihan psikologis. (Sumber: “The Role of the Physical Environment in Supporting Health and Well-Being.” Journal of Environmental Psychology, 63, 1-10.)
Image by freepik
Penelitian yang dilakukan oleh Evans et al. (2003) juga menunjukkan bahwa kepadatan ruang yang tinggi, baik dalam konteks rumah maupun tempat kerja, dapat meningkatkan stres, kecemasan, dan depresi. Kondisi sesak mengurangi kenyamanan fisik dan psikologis, yang berpotensi mempengaruhi mood dan kesehatan mental penghuni (Sumber: Evans, G. W., & Stecker, R. (2003). “Mental health and the indoor environment: The environmental psychology of schools.” Current Directions in Psychological Science, 12(5), 191-194).
Dari perspektif lain, alasan orang yang menumpuk atau mengumpulkan barang mungkin karena keengganan untuk melepas, menyimpan banyak kenangan, atau memiliki pikiran bahwa akan dibutuhkan sewaktu-waktu. Pola pikir yang demikian menyebabkan barang menumpuk tak terkendali dan akhirnya menyebabkan stress. .
Image by freepik
Berikut beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah barang:
- Pilih dan sortir barang secara berkala
Lakukan pengecekan terhadap barang-barang yang ada di rumah setiap beberapa bulan sekali. Pisahkan barang yang jarang dipakai atau tidak lagi dibutuhkan. Barang-barang ini bisa disumbangkan, dijual, atau dibuang. - Bergabung dengan konsep “one-in, one-out”
Setiap kali membeli barang baru, pastikan untuk membuang atau mendonasikan barang yang sudah tidak terpakai. Ini akan membantu menjaga keseimbangan jumlah barang. - Minimalisir pembelian barang baru
Pertimbangkan apakah barang baru benar-benar diperlukan sebelum membeli. Cobalah untuk menghindari pembelian impulsif yang hanya menambah tumpukan barang. - Gunakan metode “KonMari”
Teknik ini melibatkan penyortiran barang berdasarkan kategori (misalnya pakaian, buku, dokumen, dan lain-lain). Hanya simpan barang yang benar-benar memberikan kebahagiaan atau kegunaan. Barang yang tidak memenuhi kriteria ini bisa dibuang atau didonasikan. - Manfaatkan ruang penyimpanan dengan bijak
Gunakan penyimpanan vertikal atau tempat penyimpanan tersembunyi agar barang-barang yang diperlukan tetap mudah diakses tanpa mengganggu ruang. - Digitalisasi barang
Untuk barang-barang seperti dokumen, foto, atau surat penting, pertimbangkan untuk mendigitalisasi atau menyimpannya dalam bentuk elektronik agar tidak memenuhi ruang fisik. - Berpikir ulang tentang barang koleksi
Jika memiliki hobi mengoleksi barang, cobalah untuk menilai kembali apakah koleksi tersebut masih relevan atau perlu dipertahankan. - Lakukan pengurangan barang dalam 15 menit sehari
Setiap hari luangkan waktu 15 menit untuk menyortir barang-barang di satu area (misalnya kamar, dapur, atau ruang tamu). Ini adalah cara mudah untuk mulai mengurangi barang tanpa merasa kewalahan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut secara konsisten, jumlah barang akan berkurang dan ruang menjadi lebih terorganisir dan lebih lega.
Artikel ini disusun oleh Tim Redaksi Okatoverse-Lifestyle berdasarkan riset dan referensi terpercaya.